Bocor, Video Kepala Dinas Adu Mulut Dengan Bawahan nya - WARTA GLOBAL SUMBAR

Mobile Menu

Berita Update Terbaru

logoblog

Bocor, Video Kepala Dinas Adu Mulut Dengan Bawahan nya

Monday 8 May 2023


SOLOK | WARTAGLOBAL.id Video cekcok seorang pejabat di Pemkab Solok, Sumatera Barat (Sumbar), dengan stafnya beredar di media sosial. Aksi adu mulut itu langsung bikin suasasa kantor menjadi gaduh

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Facebook atas nama @Mancay Tanjung. Ia menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di daerah penghasil beras.

Setelah ditelusuri, pejabat yang ribut dalam video tersebut diduga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Armen AP. Armen AP baru dilantik menjadi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada tanggal 27 Maret 2013 kemaren. Dalam rekaman video, ia tampak marah-marah kepada seorang staf perempuan. Dari percakapan kemarahan itu, diduga permasalahan administrasi.

Video tersebut merupakan perang mulut antara kepala dinas dengan stafnya yang bernama Dina Mariana yang merupakan mantan bendahara dinas tersebut. Usut punya usut, ternyata Dina Mariana mengajukan surat pindah yang tak kunjung ditandatangani Armen selaku pimpinannya.

"Tidak. Sudah tiga hari surat ini. Elok-elok awak mangecek tadi pak (Baik-baik saya berbicara tadi pak), tapi bapak memulai duluan," ucap Dina

Lantas, Kadis tersebut membalas sambil menunjuk ke arah staf tersebut. "Ambo atasanmu atau bawahanmu (Saya atasanmu atau bawahanmu). Apa hakmu mengatur-ngatur saya," tegasnya.

Kau ngatur saya. Kau suruh saya?" katanya lagi.

"Bukan saya ngatur pak, tapi memohon," jawab wanita itu.

Medison selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok  membenarkan bahwa yang ribut-ribut di video tersebut adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Armen AP, dengan seorang staf nya.

Sementara itu, Bupati Solok, Epyardi Asda, juga membenarkan peristiwa itu. Pihaknya mengaku menyesalkan beredarnya vidio internal pemerintahan itu di kalangan masyarakat sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda.

Menurut Epyardi, seharusnya video tersebut tidak boleh beredar ke masyarakat luas apalagi viral. Karena video CCTV kantor dinas hanya bisa diambil untuk kepentingan tertentu terutama pihak yang berwajib seperti kepolisian, pengadilan dan Inspektorat.

“Kita akan buka video tersebut secara lengkap, nanti bersama tim Inspektorat untuk mengetahui kejadian secara utuh, dan akan mencari jalan keluar yang terbaik untuk kedua belah pihak” jelas Epyardi (Riko)

No comments:

Post a Comment