Padang I Wartaglobal.id-- Babak Kualifikasi Pekan Olah Raga Nasional (BK PON) dari beberapa cabor telah berlangsung, sedangkan untuk cabor panahan akan diselenggarakan pada tanggal 17-24 November 2023 di Stadion Pajajaran Kota Bogor Jawa Barat.
Untuk menuju BK PON cabor Panahan Pengprov Perpani Sumatera Barat telah melaksanakan seleksi daerah yang dilaksanaka pada tanggal 14 Oktober 2023 di lapangan panahan semen Padang dan sudah mendapatkan nama-nama atlit yang nantinya akan membawa nama Sumatera Barat dalam memperebutkan tiket menuju PON 2024 di Sumatera Utara dan Aceh nantinya.
Setelah seleksi dilaksanakan timbul permasalah yang tidak asing lagi di dunia olahraga yakni nya biaya keberangkatan. Untuk keberangkatan menuju BK PON ini setiap atlit harus setor uang keberangkatan sebesar 5,5 juta kepada pengprov itu untuk atlit yang berangkat mandiri.
Salah seorang orang tua atlit yang sempat kami wawancarai menyatakan tidak sanggup untuk memenuhi biaya sebesar itu karena biaya tersebut cukup besar bagi meraka.
"Biaya tersebut cukup besar bagi kami belum lagi kami harus melengkapi peralatan anak kami yang terbilang tidak murah contoh nya untuk satu lusin anak panah saja kami harus mengeluarkan uang jutaan belum perlengkapan yang lain." ucap nya
"Dalam rapat keberangkatan yang diadakan pada Minggu 06 November 2023 di lapangan panah Minang Archery Club (MAC) juga telah kami sampai kan bahwasanya kami meminta untuk atlit yang biaya mandiri itu berangkat terpisah dengan Pengprov khusus yang biaya mandiri akan tetapi di bantah oleh pengprov bahwasanya keputusan pengprov sudah bulat berangkat bersama-sama dengan menggunakan pesawat udara dan atlit harus menyetor uang sebesar 5,5 juta ke pada pengprov." tambah nya
Melalui pesan singkat WhatsApp kami sempat hubungi Bapak Syamsul Bahri selaku ketua umum Perpani Sumatera Barat yang kebetulan duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan kalau biaya yang ditanggung oleh pengprov hanya juara 1 dan Juara 2.
"Kita telah mengajukan dana ke KONI provinsi untuk 24 orang atlit yang akan berangkat BK PON ini, dan yang akan ditanggung hanya untuk 9 orang atlit dan beberapa orang pengurus Provinsi saja, untuk atlit hanya juara 1 dan 2 untuk divisi Recurve dan Compound putra dan putri dan Standar Bow putra juara 1 sedangkan yang lainnya mandiri." tulis nya
"Dan untuk yang mandiri harus berangkat bersama pengprov tidak boleh berangkat selain dengan pengprov serta wajib setor uang ke pengprov sebesar 5,5 juta bagi yang tidak menyetor *TIDAK ADA SOLUSINYA*." ucap nya
Sedangkan dari pengurus cabang Perpani kota kabupaten ada yang mengusulkan kepada pengprov bagaimana kalau atlit yang mandiri ini berangkat menggunakan mobil pribadi yang disediakan oleh pengcab agar biaya transportasi bisa lebih murah itu pun langsung di tolak oleh pengprov.
"Saya juga sudah meminta solusi kepada Bapak Syamsul Bahri selaku ketua Umum bagai mana kalau atlit yang biaya mandiri ini bisa berangkat menggunakan mobil pribadi bisa menghemat biaya, tetapi tidak di bolehkan oleh beliau dan kami pun meminta solusi kepada beliau bagai mana nasib atlit yang tidak bisa membayar uang sebesar 5,5 juta tersebut? jawaban yang kami terima cukup singkat TIDAK ADA SOLUSINYA." ucap nya
Begitu pun informasi yang kami dapat dari kota Padang, ada beberapa atlit yang lulus tidak mampu untuk membayar 5,5 juta tersebut, dengan ucapan yang sama TIDAK ADA SOLUSINYA dari ketua terpilih bapak Syamsul Bahri
Atlit yang berangkat nantinya yang akan membawa nama baik Sumatera Barat dia ajang BK PON nantinya diwajibkan menyetorkan uang sebesar 5,5 juta kepada pengprov kalau mau ikut nantinya. kecuali atlit yang sudah di biayai oleh pengprov sendiri.
Jadi dengan kata lain bagi atlit yang tidak menyetorkan uang keberangkatan sebesar 5.5 juta tidak boleh berangkat. Sampai berita ini di turunkan Andre selaku Ketua bidang Pembinaan Prestasi (Bimpres) Perpani Sumatera Barat mengeluarkan ultimatum bahwasanya atlit yang mau berangkat harus setor uang ke pada Pengprov paling lambat hari Jum'at 10 November 2023 jam 11.00, bagi yang tidak menyetorkan dibatalkan keberangkatannya.
Atlit yang mandiri tidak meminta uang kepada pengprov meraka hanya meminta izin untuk yang biaya mandiri bisa berangkat secara mandiri supaya anggaran nya bisa lebih murah. Sedangkan atlit yang berangkat baik menggunakan biaya mandiri dan di biayai oleh pengprov sama-sama membawa nama Sumatera Barat kenapa Syamsul Bahri selaku ketua Umum Perpani tidak bisa mengakomodir nya.
Dari permasalah yang timbul kita bisa melihat bagai mana Syamsul Bahri selaku ketua Umum perpani tidak bisa mengakomodir suara pelatih dan atlit di Sumatra Barat dan hanya mendahulukan kepentingan dan keputusan nya sendiri. (Jun)
No comments:
Post a Comment